Kebijakan Lebih Baik Ketimbang Perak atau Emas

    Kebijakan Lebih Baik Ketimbang Perak atau Emas
    Coretan Danial Indrakusuma Sang Maestro Penulis Koran Pembebasan

    SOSIAL - Beginilah kehidupan berbeda-beda, sinopsisnya seperti ini, " sebagian orang bisa merasai hujan. Namun sebagian lainnya basah kuyup kehujanan. Bukan siapa-siapa...!! kecuali kita sendiri yang bisa membebaskan pikiran. 

    Didalam coretan Danial Indrakusuma Sang Maestro, Penulis dikoran Pembebasan bercerita, " Secinta, Sehati, Senasib konsep berpikir, Sayangilah hidup, jalanilah hidup, jangan mengambil keuntungan dunia dan kehilangan jiwa. Kebijakan lebih baik ketimbang perak atau emas. Kebesaran seseorang bukanlah dipandang dari bagaimana ia mendapatkan kesejahteraan. Namun, dipandang dari keteguhan dan kemampuannya memberikan dampak positif untuk sekelillingnya. 

    Pikirannya Lebih baik mati saat berjuang bagi kebebasan ketimbang menjadi pesakitan di hari-hari sepanjang hidupnya. Hidup bagaikan jalan raya yang penuh rambu-rambu. Karena itu saat menempuhnya, jangan rumitkan pikiran, hindarilah kedengkian, kesalahpahaman dan iri hati. Jangan kubur pikiran, tetapkanlah pandangan pada kenyataan. Bangkit dan hiduplah! Angin, kadang menerbangkan sesuatu yang disayangi, dan juga memberikan sesuatu yang harus kita pelajari untuk kita sayangi. 

    Karenanya, tak sepantasnya kita meratapi yang telah dirampas dari kita. Tapi, ya..., sayangilah!! apa? yang memang layak dianugerahkan pada diri kita. Karena, yang benar-benar sejati milik kita tak akan pernah hilang. Selamanya.. 

    "Bila kau hidup untuk diri sendiri, maka kau akan hidup sia-sia; hiduplah bagi orang lain, maka akan merasa hidup dilipatgandakan, hidup kembali. Saat satu pintu ditutup, tahu kah kau bahwa banyak pintu lainnya dibuka. Bebaskanlah diri kau sendiri dari mental budak. Bukan siapa-siapa tapi diri sendiri yang bisa membebaskan pikiran kau. Bukalah mata, tatap dalam-dalam. Apakah puas dengan hidup yang sedang dijalani?  Kau bilang kau mencintai hujan, tapi kau malah memayungi diri saat kau kehujanan; kau bilang kau mencintai matahari, tapi kau malah mencari tempat berteduh saat langit cerah. Kau bilang mencintai angin. Tapi saat ia datang, kau menutup jendela. Itulah sebabnya aku takut sekali saat kau bilang menyayangiku.

    Orang-orang yang membuat dunia bertambah buruk tak pernah mengambil cuti, tak pernah berhenti. Kenapa harus? Rasa sayang tak pernah menelantarkan kita sendirian. Kita harus menjadi seseorang.

    Rabu, 03 Agustus 2022

    Udin Komarudin Jurnalis Nasional Indonesia (JNI)

    mesuji lampung opini
    Udin Komarudin

    Udin Komarudin

    Artikel Sebelumnya

    Hanya Bisa Gigit Jari Karyawan Rest Area,...

    Artikel Berikutnya

    Kodim 0426 Siapkan Pangkalan Sambut HUT...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Irigasi Bagus dan Petani Bisa Panen Tiga Kali Dalam Setahun
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Visi Indonesia Emas Namun Uang Kuliah Semakin Tak Terjangkau
    Diskusi Panel di Rapimnas Kupas Potensi Sabut Kelapa untuk Solusi Longsor dan Pemberdayaan Ekonomi  
    Susi Andrianis, Pemilik Putratama Group, Dilantik sebagai Wakil Ketua KADIN, Siap Pimpin Transformasi Pertanian Indonesia

    Ikuti Kami